Selasa, 18 November 2014

Mahasiswa Jayabaya Demo Kenaikan BBM

Mahasiswa Jayabaya melakukan demo kenaikan BBM dengan memblokir  jalan di Jl.A.Yani, selengkapnya baca di :
http://news.detik.com/read/2014/11/18/203829/2752187/10/mahasiswa-jayabaya-blokir-jalan-pengguna-jalan-mengeluh-ganggu-lalin

Minggu, 16 November 2014

Tips Mencari Uang Dengan Blog

Tips Mencari Uang Dengan Blog: Tips Mencari Uang Dengan Blog

Cara Mudah Memulai Bisnis Online Gamis

Peluang Usaha Baju Gamis Murah dan Cara Mudah Memulai Bisnis Tersebut
baju gamis murah
Dewasa ini bisnis baju gamis murahsemakin menggiurkan. Bagaimana tidak, peminat baju gamis saat ini mengalami peningkatan yang signifikan. Jika dulu baju gamis kebanyakan dipakai oleh ibu-ibu, sekarang remaja pun senang memakainya karena desainnya yang modis dan sangat fashionable.

Karena itulah semakin banyak saja wanita muslimah yang mencari baju gamis, sehingga memberikan keuntungan besar bagi para pebisnis yang mengggeluti bisnis ini. Terlebih saat menjelang lebaran, permintaan baju gamis pun akan meningkat drastis. Alhasil, keuntungan yang didapatkan pun semakin melimpah. Jika anda tertarik untuk terjun ke bisnis menjanjikan ini, masih banyak peluang terbuka bagi anda.

Lalu, bagaimana cara memulai bisnisbaju gamis murah? Ada banyak cara mudah untuk memulainya, tapi terlebih dahulu anda harus menentukan apakah akan berjualan secara online atau offline dengan mendirikan toko baju gamis. Tentunya berjualan online maupun offline memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing.

Bagi anda yang memiliki modal terbatas, berjualan baju gamis online bisa menjadi pilihan tepat. Pasalnya, untuk berjualan online anda tak membutuhkan modal besar dibandingkan jika mendirikan toko. Namun jika anda memiliki modal yang cukup besar, tak ada salahnya anda membuka toko baju gamis offline yang diimbangi dengan membuka toko online. Tentunya keuntungan yang bisa anda dapatkan akan semakin berlipat, bukan?

Dalam melakoni usaha baju gamis murah, anda harus benar-benar memiliki niat dan kemauan yang kuat, jadi tidak hanya sekedar ingin saja. Anda pun harus ulet dan pantang menyerah, mengingat persaingan bisnis ini sudah semakin ketat. Nah, berikut ini cara memulai bisnisbaju gamis agar dapat memenangkan persaingan :

1. Pilih lokasi strategis

Jika anda ingin membuka toko baju gamis, pilihlah lokasi yang strategis atau lokasi yang ramai. Misalnya di tepi jalan raya, lokasi dekat kampus atau perkantoran, dan sebagainya. Dengan begitu maka akan banyak orang yang melihat usaha anda, kemudian datang ke toko anda untuk sekedar melihat-lihat maupun berniat membeli.

2. Cari supplier tangan pertama

Mencari supplier pertama sangat penting bagi anda yang ingin mendapatkan keuntungan besar. Supplier tangan pertama akan menawarkan barang dengan harga yang murah sehingga anda bisa menjualnya dengan harga yang lebih murah dari toko lain. Dengan demikian anda akan memenangkan persaingan bisnis di sekitar wilayah tersebut.

3. Terapkan strategi pemasaran

Hal penting lainnya dalam menjalankan bisnis baju gamis murah adalah menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Misalnya dengan memberikan potongan harga, pemberian voucher maupun hadiah tertentu, dll. Cara tersebut sudah pasti akan membuat konsumen tertarik untuk membeli baju gamis di toko anda. Anda juga bisa memanfaatkan moment-moment tertentu, misalnya saat menjelang bulan Ramadhan dengan memberikan diskon untuk setiap pembelian tertentu.

Artikel: Bisnis Online Tanpa Modal

Sabtu, 15 November 2014

Ingin Penghasilan Tambahan Dari Blog?


Selamat Siang Mas Bro....

Pada postingan saya kali ini, saya akan membahasCara Menghasilkan Uang Melalui Blog, "Bagaimana sih cara mendapatkan uang dari blog?" Ada banyak cara untuk menghasilkan uang dari internet, salah satunya adalah melalui blog. Hobi blogging anda pun kini bisa menghasilkan uang, dan pastinya dengan cara yang tepat dan benar.

Kalian pasti sudah tahu kan apa itu blog? baiklah saya akan menjelaskan apa itu blog siapa tahu ada yang belum mengerti. Blog merupakan singkatan dari web log, web log adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (biasa disebut posting) pada sebuah halaman web. Postingan ini biasanya diurutkan dari postingan terbaru kemudian yang terlama meskipun tidak selalu begitu. Blog juga dapat diakses oleh semua penggunaan internet (sumber : wikipedia)

Oke langsung saja, berikutCara Menghasilkan Uang Melalui Blog oleh ariqadriansyah.com :

1. Menampilkan Iklan PPC (Pay Per Click)

Cara Menghasilkan Uang Melalui Blog


Cara pertama untuk menghasilkan uang melalui blog yang paling mudah adalah menampilkan iklan pay per click bisa domestik maupun asing pada blog anda. Dengan mendaftar menjadi publisher dari program-program PPC, maka anda bisa menayangkan iklan di blog anda dan anda akan mendapatkan bayaran atau komisi berdasarkan jumlah iklan yang di klik.


Situs penyedia layanan PPC domestik ada kumpulblogger.com, kliksaya.com, ppcindo.com dan masih banyak lagi. 


Untuk PPC asing yang paling terkenal adalah google adsense, ya itu adalah penyedia layanan iklan PPC milik google, dan saat ini Google Adsense sudah bisa ditampilkan di blog berbahasa Indonesia. Semakin banyak pengunjung blog anda, maka semakin besar pula jumlah klik pada iklan yang anda dapatkan.



Artikel Lainnya : Mengapa Usaha Anda Harus Memiliki Logo


2. Mengikuti Program Affliasi


Cara Menghasilkan Uang Melalui Blog

Cara ini bisa dibilang gampang-gampang sulit, dan meskipun bukan cara yang terbaik tapi komisinya cukup besar dibanding cara pertama. Dengan mendaftar ke program afiliasi, anda harus menampilkan banner link afiliasi di blog anda, membuat artikel yang mereview tentang situs tersebut dan memberikan link refferal anda dan jika ada yang klik banner atau link anda lalu bertansaksi, maka anda akan mendapatkan komisi.


Salah satu program afiliasi asing yang saya ketahui adalah milik amazon dan anda akan dibayar dengan dollar, untuk memudahkan anda mencairkan komisi tersebut saya sarankan anda harus memiliki akun paypal.

Program afiliasi domestik saat ini juga sudah mulai banyak, dan cara mencairkan uangnyapun pasti lebih mudah. sejumlah pengelola web hosting lokal dan situs toko online biasanya memiliki program ini.

3. Memasang Banner Iklan di Blog


Cara Menghasilkan Uang Melalui Blog



Cara ketiga dalam menghasilkan uang melalui blog adalah dengan menyediakan spot banner iklan kepada mereka yang tertarik memasang iklan di blog anda. 


Lama waktu pasang iklan di blog biasanya hitungannya adalah bulanan, dan biayanya berbanding lurus dengan trafik, rank alexa, dan page rank blog anda, semakin banyak pengunjung blog anda perharinya dan makin tinggi rank alexa dan page rank blog anda maka harganya pun akan semakin mahal.



4. Mendapatkan Bayaran Untuk Mereview Situs Lain (Paid For Review) 

Cara Menghasilkan Uang Melalui Blog

Seperti namanya, anda akan diminta mereview situs atau produk atau jasa tertentu lalu menerbitkannya di blog anda maka anda akan mendapatkan bayaran dari itu. sama seperti menyediakan spot banner iklan, semakin tinggi link ranking, alexa rank, page rank blog anda maka akan semakin besar pula bayaran yang anda dapat.

Artikel terkait : Tips Bikin Artikel Blog Yang Disukai Pembaca

5. Menjual Jasa Keahlian atau Produk Anda

Cara Menghasilkan Uang Melalui Blog

Daripada menjadi menjadi pihak afiliasi dalam memasarkan produk orang lain, kenapa anda tidak mencoba memasarkan produk atau keahlian yang anda punya? 

Memasarkan produk atau jasa tidak harus memiliki website yang profesional, jika anda punya blog saja anda sudah bisa memasarkan produk atau jasa anda. Sudah banyak para blogger yang sukses mendapatkan penghasilan dengan cara ini, jadi kenapa anda tidak mencobanya?

Contoh cara menghasilkan uang melalui blog dengan menjual produka atau jasa "Jasa Desain Logo Profesional Murah"

6. Meminta Donasi Kepada Pengunjung

Meminta donasi kepada pengunjung melalui paypal


Cara yang satu ini saya memang belum mencoba, sepertinya kurang efektif karena walaupun anda sudah memberikan artikel yang bermanfaat bagi pengunjung anda secara gratis, pasti hanya sedikit yang memberi donasi kepada anda untuk berterima kasih. 

Hal itu bisa diketahui dengan page view sebuah artikel tinggi tapi yang komentar dan mengucapkan terima kasih hanya sedikit, lalu yang mengeklik banner di blog anda untuk rasa terima kasih pasti lebih sedikit lagi, apalagi kalau harus memberi donasi.

Tetapi cara ini juga bisa kok untuk menambah penghasilan anda dari blog caranya dengan memasang widget dari paypal yang memudahkan pengunjung untuk memberi donasi kepada anda atau bisa melalui rekening bank anda.

7. Menjual Blog Anda 


Cara terakhir menghasilkan uang melalui blog adalah dengan menjual blog anda. Cara ini dilakukan jika anda sudah tidak sempat atau sudah bosen untuk mengurus blog anda, Maka sebaiknya anda menjual blog anda.

Semakin tinggi trafik, alexa rank dan page rank blog anda maka semakin tinggi juga harga jual blog anda.



Ya berikutlah Cara Menghasilkan Uang Melalui Blog yang sudah saya rangkum untuk anda. Saran saya, jadikanlah hobi anda ini sebagai hobi yang menguntungkan.


Semoga Artikel Cara Menghasilkan Uang Melalui Blog ini bermanfaat.

Sumber : www.ariqardiansyah.com

Jumat, 14 November 2014

Sang Kiyai (KH.Hasyim Asy'ari)


Biografi KH Hasyim Asy'ari - Pendiri Nahdlatul Ulama (NU)

Biografi KH Hasyim AshariKH Mohammad Hasyim Asy'ari,  atau biasa disebut KH Hasyim Ashari beliau dilahirkan pada tanggal 10 April 1875 atau menurut penanggalan arab pada tanggal 24 Dzulqaidah 1287H di Desa Gedang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur dan beliau kemudian tutup usia pada tanggal 25 Juli 1947 yang kemudian dikebumikan di Tebu Ireng, Jombang, KH Hasyim Asy'ari merupakan pendiri Nahdlatul Ulama yaitu sebuah organisasi massa Islam yang terbesar di Indonesia. KH Hasyim Asyari merupakan putra dari pasangan Kyai Asyari dan Halimah, Ayahnya Kyai Ashari merupakan seorang pemimpin Pesantren Keras yang berada di sebelah selatan Jombang. KH Hasyim Ashari merupakan anak ketiga dari 11 bersaudara. Dari garis keturunan ibunya, KH Hasyim Ashari merupakan keturunan kedelapan dari Jaka Tingkir (Sultan Pajang). dari Ayah dan Ibunya KH Hasyim Ashari mendapat pendidikan dan nilai-nilai dasar Islam yang kokoh.

Biografi KH Hasyim Asy'ari

Sejak anak-anak, bakat kepemimpinan dan kecerdasan KH Hasyim Ashari memang sudah nampak. Di antara teman sepermainannya, ia kerap tampil sebagai pemimpin. Dalam usia 13 tahun, ia sudah membantu ayahnya mengajar santri-santri yang lebih besar ketimbang dirinya. Usia 15 tahun Hasyim meninggalkan kedua orang tuanya, berkelana memperdalam ilmu dari satu pesantren ke pesantren lain. Mula-mula ia menjadi santri di Pesantren Wonokoyo, Probolinggo. Kemudian pindah ke Pesantren Langitan, Tuban. Pindah lagi Pesantren Trenggilis, Semarang. Belum puas dengan berbagai ilmu yang dikecapnya, ia melanjutkan di Pesantren Kademangan, Bangkalan di bawah asuhan Kyai Cholil.

KH Hasyim Asyari belajar dasar-dasar agama dari ayah dan kakeknya, Kyai Utsman yang juga pemimpin Pesantren Nggedang di Jombang. Sejak usia 15 tahun, beliau berkelana menimba ilmu di berbagai pesantren, antara lain Pesantren Wonokoyo di Probolinggo, Pesantren Langitan di Tuban, Pesantren Trenggilis di Semarang, Pesantren Kademangan di Bangkalan dan Pesantren Siwalan di Sidoarjo. Tak lama di sini, Hasyim pindah lagi di Pesantren Siwalan, Sidoarjo. Di pesantren yang diasuh Kyai Ya’qub inilah, agaknya, Hasyim merasa benar-benar menemukan sumber Islam yang diinginkan. Kyai Ya’qub dikenal sebagai ulama yang berpandangan luas dan alim dalam ilmu agama. Cukup lama –lima tahun– Hasyim menyerap ilmu di Pesantren Siwalan. Dan rupanya Kyai Ya’qub sendiri kesengsem berat kepada pemuda yang cerdas dan alim itu. Maka, Hasyim bukan saja mendapat ilmu, melainkan juga istri. Ia, yang baru berumur 21 tahun, dinikahkan dengan Chadidjah, salah satu puteri Kyai Ya’qub. Tidak lama setelah menikah, Hasyim bersama istrinya berangkat ke Mekkah guna menunaikan ibadah haji. Tujuh bulan di sana, Hasyim kembali ke tanah air, sesudah istri dan anaknya meninggal. Tahun 1893, ia berangkat lagi ke Tanah Suci. Sejak itulah ia menetap di Mekkah selama 7 tahun dan berguru pada Syaikh Ahmad Khatib Minangkabau, Syaikh Mahfudh At Tarmisi, Syaikh Ahmad Amin Al Aththar, Syaikh Ibrahim Arab, Syaikh Said Yamani, Syaikh Rahmaullah, Syaikh Sholeh Bafadlal, Sayyid Abbas Maliki, Sayyid Alwi bin Ahmad As Saqqaf, dan Sayyid Husein Al Habsyi..

Biografi KH Hasyim Ashari
Logo Nahdlatul Ulama
Tahun l899 pulang ke Tanah Air, Hasyim mengajar di pesanten milik kakeknya, Kyai Usman. Tak lama kemudian ia mendirikan Pesantren Tebuireng. Kyai Hasyim bukan saja Kyai ternama, melainkan juga seorang petani dan pedagang yang sukses. Tanahnya puluhan hektar. Dua hari dalam seminggu, biasanya Kyai Hasyim istirahat tidak mengajar. Saat itulah ia memeriksa sawah-sawahnya. Kadang juga pergi Surabaya berdagang kuda, besi dan menjual hasil pertaniannya. Dari bertani dan berdagang itulah, Kyai Hasyim menghidupi keluarga dan pesantrennya.

Tahun 1899, Kyai Hasyim membeli sebidang tanah dari seorang dalang di Dukuh Tebuireng. Letaknya kira-kira 200 meter sebelah Barat Pabrik Gula Cukir, pabrik yang telah berdiri sejak tahun 1870. Dukuh Tebuireng terletak di arah timur Desa Keras, kurang lebih 1 km. Di sana beliau membangun sebuah bangunan yang terbuat dari bambu (Jawa: tratak) sebagai tempat tinggal. Dari tratak kecil inilah embrio Pesantren Tebuireng dimulai. Kyai Hasyim mengajar dan salat berjamaah di tratak bagian depan, sedangkan tratak bagian belakang dijadikan tempat tinggal. Saat itu santrinya berjumlah 8 orang, dan tiga bulan kemudian meningkat menjadi 28 orang.

Setelah dua tahun membangun Tebuireng, Kyai Hasyim kembali harus kehilangan istri tercintanya, Nyai Khodijah. Saat itu perjuangan mereka sudah menampakkan hasil yang menggembirakan. Kyai Hasyim kemudian menikah kembali dengan Nyai Nafiqoh, putri Kyai Ilyas, pengasuh Pesantren Sewulan Madiun. Dari pernikahan ini Kyai Hasyim dikaruniai 10 anak, yaitu: (1) Hannah, (2) Khoiriyah, (3) Aisyah, (4) Azzah, (5) Abdul Wahid, (6) Abdul Hakim (Abdul Kholik), (7) Abdul Karim, (8) Ubaidillah, (9) Mashuroh, (10) Muhammad Yusuf. Pada akhir dekade 1920an, Nyai Nafiqoh wafat sehingga Kyai Hasyim menikah kembali dengan Nyai Masruroh, putri Kyai Hasan, pengasuh Pondok Pesantren Kapurejo, Pagu, Kediri. Dari pernikahan ini, Kyai Hasyim dikarunia 4 orang putra-putri, yaitu: (1) Abdul Qodir, (2) Fatimah, (3) Khotijah, (4) Muhammad Ya’kub.

Pernah terjadi dialog yang mengesankan antara dua ulama besar, KH Muhammad Hasyim Asy’ari dengan KH Mohammad Cholil, gurunya. “Dulu saya memang mengajar Tuan. Tapi hari ini, saya nyatakan bahwa saya adalah murid Tuan,” kata Mbah Cholil, begitu Kyai dari Madura ini populer dipanggil. Kyai Hasyim menjawab, “Sungguh saya tidak menduga kalau Tuan Guru akan mengucapkan kata-kata yang demikian. Tidakkah Tuan Guru salah raba berguru pada saya, seorang murid Tuan sendiri, murid Tuan Guru dulu, dan juga sekarang. Bahkan, akan tetap menjadi murid Tuan Guru selama-lamanya.” Tanpa merasa tersanjung, Mbah Cholil tetap bersikeras dengan niatnya. “Keputusan dan kepastian hati kami sudah tetap, tiada dapat ditawar dan diubah lagi, bahwa kami akan turut belajar di sini, menampung ilmu-ilmu Tuan, dan berguru kepada Tuan,” katanya. Karena sudah hafal dengan watak gurunya, Kyai Hasyim tidak bisa berbuat lain selain menerimanya sebagai santri.

Lucunya, ketika turun dari masjid usai shalat berjamaah, keduanya cepat-cepat menuju tempat sandal, bahkan kadang saling mendahului, karena hendak memasangkan ke kaki gurunya. Sesungguhnya bisa saja terjadi seorang murid akhirnya lebih pintar ketimbang gurunya. Dan itu banyak terjadi. Namun yang ditunjukkan Kyai Hasyim juga Kyai Cholil; adalah kemuliaan akhlak. Keduanya menunjukkan kerendahan hati dan saling menghormati, dua hal yang sekarang semakin sulit ditemukan pada para murid dan guru-guru kita. Mbah Cholil adalah Kyai yang sangat termasyhur pada jamannya. Hampir semua pendiri NU dan tokoh-tokoh penting NU generasi awal pernah berguru kepada pengasuh sekaligus pemimpin Pesantren Kademangan, Bangkalan, Madura, ini.

Sedangkan Kyai Hasyim sendiri tak kalah cemerlangnya. Bukan saja ia pendiri sekaligus pemimpin tertinggi NU, yang punya pengaruh sangat kuat kepada kalangan ulama, tapi juga lantaran ketinggian ilmunya. Terutama, terkenal mumpuni dalam ilmu Hadits. Setiap Ramadhan Kyai Hasyim punya ‘tradisi’ menggelar kajian hadits Bukhari dan Muslim selama sebulan suntuk. Kajian itu mampu menyedot perhatian ummat Islam. Maka tak heran bila pesertanya datang dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk mantan gurunya sendiri, Kyai Cholil. Ribuan santri menimba ilmu kepada Kyai Hasyim. Setelah lulus dari Tebuireng, tak sedikit di antara santri Kyai Hasyim kemudian tampil sebagai tokoh dan ulama kondang dan berpengaruh luas. KH Abdul Wahab Chasbullah, KH Bisri Syansuri, KH. R. As’ad Syamsul Arifin, Wahid Hasyim (anaknya) dan KH Achmad Siddiq adalah beberapa ulama terkenal yang pernah menjadi santri Kyai Hasyim. Tak pelak lagi pada abad 20 Tebuireng merupakan pesantren paling besar dan paling penting di Jawa. Zamakhsyari Dhofier, penulis buku ‘Tradisi Pesantren’, mencatat bahwa pesantren Tebuireng adalah sumber ulama dan pemimpin lembaga-lembaga pesantren di seluruh Jawa dan Madura. Tak heran bila para pengikutnya kemudian memberi gelar Hadratus-Syaikh (Tuan Guru Besar) kepada Kyai Hasyim.

Karena pengaruhnya yang demikian kuat itu, keberadaan Kyai Hasyim menjadi perhatian serius penjajah. Baik Belanda maupun Jepang berusaha untuk merangkulnya. Di antaranya ia pernah dianugerahi bintang jasa pada tahun 1937, tapi ditolaknya. Justru Kyai Hasyim sempat membuat Belanda kelimpungan. Pertama, ia memfatwakan bahwa perang melawan Belanda adalah jihad (perang suci). Belanda kemudian sangat kerepotan, karena perlawanan gigih melawan penjajah muncul di mana-mana. Kedua, Kyai Hasyim juga pernah mengharamkan naik haji memakai kapal Belanda. Fatwa tersebut ditulis dalam bahasa Arab dan disiarkan oleh Kementerian Agama secara luas. Keruan saja, Van der Plas (penguasa Belanda) menjadi bingung. Karena banyak ummat Islam yang telah mendaftarkan diri kemudian mengurungkan niatnya.

Namun sempat juga Kyai Hasyim mencicipi penjara 3 bulan pada l942. Tidak jelas alasan Jepang menangkap Kyai Hasyim. Mungkin, karena sikapnya tidak kooperatif dengan penjajah. Uniknya, saking khidmatnya kepada gurunya, ada beberapa santri minta ikut dipenjarakan bersama Kyainya itu. Masa awal perjuangan Kyai Hasyim di Tebuireng bersamaan dengan semakin represifnya perlakuan penjajah Belanda terhadap rakyat Indonesia. Pasukan Kompeni ini tidak segan-segan membunuh penduduk yang dianggap menentang undang-undang penjajah. Pesantren Tebuireng pun tak luput dari sasaran represif Belanda. Pada tahun 1913 M., intel Belanda mengirim seorang pencuri untuk membuat keonaran di Tebuireng. Namun dia tertangkap dan dihajar beramai-ramai oleh santri hingga tewas.

Peristiwa ini dimanfaatkan oleh Belanda untuk menangkap Kyai Hasyim dengan tuduhan pembunuhan. Dalam pemeriksaan, Kyai Hasyim yang sangat piawai dengan hukum-hukum Belanda, mampu menepis semua tuduhan tersebut dengan taktis. Akhirnya beliau dilepaskan dari jeratan hukum. Belum puas dengan cara adu domba, Belanda kemudian mengirimkan beberapa kompi pasukan untuk memporak-porandakan pesantren yang baru berdiri 10-an tahun itu. Akibatnya, hampir seluruh bangunan pesantren porak-poranda, dan kitab-kitab dihancurkan serta dibakar. Perlakuan represif Belanda ini terus berlangsung hingga masa-masa revolusi fisik Tahun 1940an. Pada bulan Maret 1942, Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang di Kalijati, dekat Bandung, sehingga secara de facto dan de jure, kekuasaan Indonesia berpindah tangan ke tentara Jepang.

Pendudukan Dai Nippon menandai datangnya masa baru bagi kalangan Islam. Berbeda dengan Belanda yang represif kepada Islam, Jepang menggabungkan antara kebijakan represi dan kooptasi, sebagai upaya untuk memperoleh dukungan para pemimpin Muslim. Salah satu perlakuan represif Jepang adalah penahanan terhadap Hadratus Syaikh beserta sejumlah putera dan kerabatnya. Ini dilakukan karena Kyai Hasyim menolak melakukan seikerei. Yaitu kewajiban berbaris dan membungkukkan badan ke arah Tokyo setiap pukul 07.00 pagi, sebagai simbol penghormatan kepada Kaisar Hirohito dan ketaatan kepada Dewa Matahari (Amaterasu Omikami). Aktivitas ini juga wajib dilakukan oleh seluruh warga di wilayah pendudukan Jepang, setiap kali berpapasan atau melintas di depan tentara Jepang. Kyai Hasyim menolak aturan tersebut. Sebab hanya Allah lah yang wajib disembah, bukan manusia. Akibatnya, Kyai Hasyim ditangkap dan ditahan secara berpindah–pindah, mulai dari penjara Jombang, kemudian Mojokerto, dan akhirnya ke penjara Bubutan, Surabaya.

Karena kesetiaan dan keyakinan bahwa Hadratus Syaikh berada di pihak yang benar, sejumlah santri Tebuireng minta ikut ditahan. Selama dalam tahanan, Kyai Hasyim mengalami banyak penyiksaan fisik sehingga salah satu jari tangannya menjadi patah tak dapat digerakkan. Setelah penahanan Hadratus Syaikh, segenap kegiatan belajar-mengajar di Pesantren Tebuireng vakum total. Penahanan itu juga mengakibatkan keluarga Hadratus Syaikh tercerai berai. Isteri Kyai Hasyim, Nyai Masruroh, harus mengungsi ke Pesantren Denanyar, barat Kota Jombang.

Tanggal 18 Agustus 1942, setelah 4 bulan dipenjara, Kyai Hasyim dibebaskan oleh Jepang karena banyaknya protes dari para Kyai dan santri. Selain itu, pembebasan Kyai Hasyim juga berkat usaha dari Kyai Wahid Hasyim dan Kyai Wahab Hasbullah dalam menghubungi pembesar-pembesar Jepang, terutama Saikoo Sikikan di Jakarta. Tanggal 22 Oktober 1945, ketika tentara NICA (Netherland Indian Civil Administration) yang dibentuk oleh pemerintah Belanda membonceng pasukan Sekutu yang dipimpin Inggris, berusaha melakukan agresi ke tanah Jawa (Surabaya) dengan alasan mengurus tawanan Jepang, Kyai Hasyim bersama para ulama menyeruKan 
Resolusi Jihad melawan pasukan gabungan NICA dan Inggris tersebut.

Resolusi Jihad ditandatangani di kantor NU Bubutan, Surabaya. Akibatnya, meletuslah perang rakyat semesta dalam pertempuran 10 November 1945 yang bersejarah itu. Umat Islam yang mendengar Resolusi Jihad itu keluar dari kampung-kampung dengan membawa senjata apa adanya untuk melawan pasukan gabungan NICA dan Inggris. Peristiwa 10 Nopember kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional. Pada tanggal 7 Nopember 1945—tiga hari sebelum meletusnya perang 10 Nopember 1945 di Surabaya—umat Islam membentuk partai politik bernama Majelis Syuro Muslim Indonesia (Masyumi). Pembentukan Masyumi merupakan salah satu langkah konsolidasi umat Islam dari berbagai faham. Kyai Hasyim diangkat sebagai Ro’is ‘Am (Ketua Umum) pertama periode tahun 1945-1947. Selama masa perjuangan mengusir penjajah, Kyai Hasyim dikenal sebagai penganjur, penasehat, sekaligus jenderal dalam gerakan laskar-laskar perjuangan seperti GPII, Hizbullah, Sabilillah, dan gerakan Mujahidin. Bahkan Jenderal Soedirman dan Bung Tomo senantiasa meminta petunjuk kepada Kyai Hasyim.

Kemampuannya dalam ilmu hadits, diwarisi dari gurunya, Syaikh Mahfudh At Tarmisi di Mekkah. Selama 7 tahun Hasyim berguru kepada Syaikh ternama asal Pacitan, Jawa Timur itu. Disamping Syaikh Mahfudh, Hasyim juga menimba ilmu kepada Syaikh Ahmad Khatib Al Minangkabau. Kepada dua guru besar itu pulalah Kyai Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, berguru. Jadi, antara KH Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlansebenarnya tunggal guru. Yang perlu ditekankan, saat Hasyim belajar di Mekkah, Muhammad Abduh sedang giat-giatnya melancarkan gerakan pembaharuan pemikiran Islam. Dan sebagaimana diketahui, buah pikiran Abduh itu sangat mempengaruhi proses perjalanan ummat Islam selanjutnya. Sebagaimana telah dikupas Deliar Noer, ide-ide reformasi Islam yang dianjurkan oleh Abduh yang dilancarkan dari Mesir, telah menarik perhatian santri-santri Indonesia yang sedang belajar di Mekkah. Termasuk Hasyim tentu saja. Ide reformasi Abduh itu ialah pertama mengajak ummat Islam untuk memurnikan kembali Islam dari pengaruh dan praktek keagamaan yang sebenarnya bukan berasal dari Islam.

Kedua, reformasi pendidikan Islam di tingkat universitas; dan ketiga, mengkaji dan merumuskan kembali doktrin Islam untuk disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan kehidupan modern; dan keempat, mempertahankan Islam. Usaha Abduh merumuskan doktrin-doktrin Islam untuk memenuhi kebutuhan kehidupan modern pertama dimaksudkan agar supaya Islam dapat memainkan kembali tanggung jawab yang lebih besar dalam lapangan sosial, politik dan pendidikan. Dengan alasan inilah Abduh melancarkan ide agar ummat Islam melepaskan diri dari keterikatan mereka kepada pola pikiran para mazhab dan agar ummat Islam meninggalkan segala bentuk praktek tarekat. Syaikh Ahmad Khatib mendukung beberapa pemikiran Abduh, walaupun ia berbeda dalam beberapa hal. Beberapa santri Syaikh Khatib ketika kembali ke Indonesia ada yang mengembangkan ide-ide Abduh itu. Di antaranya adalah KH Ahmad Dahlan yang kemudian mendirikan Muhammadiyah. Tidak demikian dengan Hasyim. Ia sebenarnya juga menerima ide-ide Abduh untuk menyemangatkan kembali Islam, tetapi ia menolak pikiran Abduh agar ummat Islam melepaskan diri dari keterikatan mazhab.

Ia berkeyakinan bahwa adalah tidak mungkin untuk memahami maksud yang sebenarnya dari ajaran-ajaran Al Qur’an dan Hadist tanpa mempelajari pendapat-pendapat para ulama besar yang tergabung dalam sistem mazhab. Untuk menafsirkan Al Qur’an dan Hadist tanpa mempelajari dan meneliti buku-buku para ulama mazhab hanya akan menghasilkan pemutarbalikan saja dari ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya, demikian tulis Dhofier. Dalam hal tarekat, Hasyim tidak menganggap bahwa semua bentuk praktek keagamaan waktu itu salah dan bertentangan dengan ajaran Islam. Hanya, ia berpesan agar ummat Islam berhati-hati bila memasuki kehidupan tarekat. Dalam perkembangannya, benturan pendapat antara golongan bermazhab yang diwakili kalangan pesantren (sering disebut kelompok tradisional), dengan yang tidak bermazhab (diwakili Muhammadiyah dan Persis, sering disebut kelompok modernis) itu memang kerap tidak terelakkan.

Puncaknya adalah saat Konggres Al Islam IV yang diselenggarakan di Bandung. Konggres itu diadakan dalam rangka mencari masukan dari berbagai kelompok ummat Islam, untuk dibawa ke Konggres Ummat Islam di Mekkah. Karena aspirasi golongan tradisional tidak tertampung (di antaranya: tradisi bermazhab agar tetap diberi kebebasan, terpeliharanya tempat-tempat penting, mulai makam Rasulullah sampai para sahabat) kelompok ini kemudian membentuk Komite Hijaz.

Komite yang dipelopori KH Abdullah Wahab Chasbullah ini bertugas menyampaikan aspirasi kelompok tradisional kepada penguasa Arab Saudi. Atas restu Kyai Hasyim, Komite inilah yang pada 31 Februari l926 menjelma jadi Nahdlatul Ulama (NU) yang artinya kebangkitan ulama. Setelah NU berdiri posisi kelompok tradisional kian kuat. Terbukti, pada 1937 ketika beberapa ormas Islam membentuk badan federasi partai dan perhimpunan Islam Indonesia yang terkenal dengan sebuta MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) Kyai Hasyim diminta jadi ketuanya. Ia juga pernah memimpin Masyumi, partai politik Islam terbesar yang pernah ada di Indonesia. Penjajahan panjang yang mengungkung bangsa Indonesia, menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa, melalui jalan pendidikan dan organisasi. Pada tahun 1908 muncul sebuah gerakan yang kini disebut Gerakan Kebangkitan Nasional.

Semangat Kebangkitan Nasional terus menyebar ke mana-mana, sehingga muncullah berbagai organisai pendidikan, sosial, dan keagamaan, diantaranya Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah Air) tahun 1916, dan Taswirul Afkar tahun 1918 (dikenal juga dengan Nahdlatul Fikri atau Kebangkitan Pemikiran). Dari situ kemudian didirikan Nahdlatut Tujjar (Pergerakan Kaum Saudagar). Serikat itu dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Dengan adanya Nahdlatul Tujjar, maka Taswirul Afkar tampil sebagi kelompok studi serta lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat dan memiliki cabang di beberapa kota. Tokoh utama dibalik pendirian tafwirul afkar adalah, KH Abdul Wahab Hasbullah (tokoh muda pengasuh PP. Bahrul Ulum Tambakberas), yang juga murid hadratus Syaikh. Kelompok ini lahir sebagai bentuk kepedulian para ulama terhadap tantangan zaman di kala itu, baik dalam masalah keagamaan, pendidikan, sosial, dan politik. Pada masa itu, Raja Saudi Arabia, Ibnu Saud, berencana menjadikan madzhab Salafi-Wahabi sebagai madzhab resmi Negara. Dia juga berencana menghancurkan semua peninggalan sejarah Islam yang selama ini banyak diziarahi kaum Muslimin, karena dianggap bid’ah. Di Indonesia, rencana tersebut mendapat sambutan hangat kalangan modernis seperti Muhammadiyah di bawah pimpinan Ahmad Dahlan, maupun PSII di bahwah pimpinan H.O.S. Tjokroaminoto. Sebaliknya, kalangan pesantren yang menghormati keberagaman, menolak dengan alasan itu adalah pembatasan madzhab dan penghancuran warisan peradaban itu. Akibatnya, kalangan pesantren dikeluarkan dari keanggotaan Kongres Al Islam serta tidak dilibatkan sebagai delegasi dalam Mu’tamar ‘Alam Islami (Kongres Islam Internasional) di Mekah, yang akan mengesahkan keputusan tersebut. Didorong oleh semangat untuk menciptakan kebebasan bermadzhab serta rasa kepedulian terhadap pelestarian warisan peradaban, maka Kyai Hasyim bersama para pengasuh pesantren lainnya, membuat delegasi yang dinamai Komite Hijaz. Komite yang diketuai KH. Wahab Hasbullah ini datang ke Saudi Arabia dan meminta Raja Ibnu Saud untuk mengurungkan niatnya.

Pada saat yang hampir bersamaan, datang pula tantangan dari berbagai penjuru dunia atas rencana Ibnu Saud, sehingga rencana tersebut digagalkan. Hasilnya, hingga saat ini umat Islam bebas melaksanakan ibadah di Mekah sesuai dengan madzhab masing-masing. Itulah peran internasional kalangan pesantren pertama, yang berhasil memperjuangkan kebebasan bermadzhab dan berhasil menyelamatkan peninggalan sejarah serta peradaban yang sangat berharga.

Pendirian Nahdlatul Ulama (NU)

Biografi KH Hasyim Ashari


Tahun 1924, kelompok diskusi Taswirul Afkar ingin mengembangkan sayapnya dengan mendirikan sebuah organisasi yang ruang lingkupnya lebih besar. Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari yang dimintai persetujuannya, meminta waktu untuk mengerjakan salat istikharah, menohon petunjuk dari Allah. Dinanti-nanti sekian lama, petunjuk itu belum datang juga. Kyai Hasyim sangat gelisah. Dalam hati kecilnya ingin berjumpa dengan gurunya, KH Kholil bin Abdul Latif, Bangkalan. Sementara nun jauh di Bangkalan sana, Kyai Khalil telah mengetahui apa yang dialami Kyai Hasyim. Kyai Kholil lalu mengutus salah satu orang santrinya yang bernama As’ad Syamsul Arifin (kelak menjadi pengasuh PP Salafiyah Syafiiyah Situbondo), untuk menyampaikan sebuah tasbih kepada Kyai Hasyim di Tebuireng. Pemuda As’ad juga dipesani agar setiba di Tebuireng membacakan surat Thaha ayat 23 kepada Kyai Hasyim.

Ketika Kyai Hasyim menerima kedatangan As’ad, dan mendengar ayat tersebut, hatinya langsung bergentar. ”Keinginanku untuk membentuk jamiyah agaknya akan tercapai,” ujarnya lirih sambil meneteskan airmata. Waktu terus berjalan, akan tetapi pendirian organisasi itu belum juga terealisasi. Agaknya Kyai Hasyim masih menunggu kemantapan hati. Satu tahun kemudian (1925), pemuda As’ad kembali datang menemui Hadratus Syaikh. ”Kyai, saya diutus oleh Kyai Kholil untuk menyampaikan tasbih ini,” ujar pemuda Asad sambil menunjukkan tasbih yang dikalungkan Kyai Kholil di lehernya. Tangan As’ad belum pernah menyentuh tasbih sersebut, meskipun perjalanan antara Bangkalan menuju Tebuireng sangatlah jauh dan banyak rintangan. Bahkan ia rela tidak mandi selama dalam perjalanan, sebab khawatir tangannya menyentuh tasbih. Ia memiliki prinsip, ”kalung ini yang menaruh adalah Kyai, maka yang boleh melepasnya juga harus Kyai”.

Inilah salah satu sikap ketaatan santri kepada sang guru. ”Kyai Kholil juga meminta untuk mengamalkan wirid Ya Jabbar, Ya Qahhar setiap waktu,” tambah As’ad. Kehadiran As’ad yang kedua ini membuat hati Kyai Hasyim semakin mantap. Hadratus Syaikh menangkap isyarat bahwa gurunya tidak keberatan jika ia bersama kawan-kawannya mendirikan organisai/jam’iyah. Inilah jawaban yang dinanti-nantinya melalui salat istikharah. Sayangnya, sebelum keinginan itu terwujud, Kyai Kholil sudah meninggal dunia terlebih dahulu. Pada tanggal 16 Rajab 1344 H/31 Januari 1926M, organisasi tersebut secara resmi didirikan, dengan nama Nahdhatul Ulama’, yang artinya kebangkitan ulama. Kyai Hasyim dipercaya sebagai Rais Akbar pertama. Kelak, jam’iyah ini menjadi organisasi dengan anggota terbesar di Indonesia, bahkan di Asia.

Sebagaimana diketahui, saat itu (bahkan hingga kini) dalam dunia Islam terdapat pertentangan faham, antara faham pembaharuan yang dilancarkan Muhammad Abduh dari Mesir dengan faham bermadzhab yang menerima praktek tarekat. Ide reformasi Muhammad Abduh antara lain bertujuan memurnikan kembali ajaran Islam dari pengaruh dan praktek keagamaan yang bukan berasal dari Islam, mereformasi pendidikan Islam di tingkat universitas, dan mengkaji serta merumuskan kembali doktrin Islam untuk disesuaikan dengan kebutuhan kehidupan modern. Dengan ini Abduh melancarakan ide agar umat Islam terlepas dari pola pemikiran madzhab dan meninggalkan segala bentuk praktek tarekat. Semangat Abduh juga mempengaruhi masyarakat Indonesia, kebanyakan di kawasan Sumatera yang dibawa oleh para mahasiswa yang belajar di Mekkah.

Sedangkan di Jawa dipelopori oleh KH. Ahmad Dahlanmelalui organisasi Muhammadiyah (berdiri tahun 1912). Kyai Hasyim pada prinsipnya menerima ide Muhammad Abduh untuk membangkitkan kembali ajaran Islam, akan tetapi menolak melepaskan diri dari keterikatan madzhab. Sebab dalam pandangannya, umat Islam sangat sulit memahami maksud Al Quran atau Hadits tanpa mempelajari kitab-kitab para ulama madzhab. Pemikiran yang tegas dari Kyai Hasyim ini memperoleh dukungan para Kyai di seluruh tanah Jawa dan Madura. Kyai Hasyim yang saat itu menjadi ”kiblat” para Kyai, berhasil menyatukan mereka melalui pendirian Nahdlatul Ulama’ ini. Pada saat pendirian organisasi pergerakan kebangsaan membentuk Majelis Islam ‘Ala Indonesia (MIAI), Kyai Hasyim dengan putranya Kyai Wahid Hasyim, diangkat sebagai pimpinannya (periode tahun 1937-1942).

Referensi :

- http://fimadani.com/kh-hasyim-asyari-sang-penjaga-islam-tradisional/
- http://masphi.blogspot.com/

Kamis, 13 November 2014

UMP Jakarta 2015

http://finance.detik.com/read/2014/11/13/212436/2747961/4/ump-dki-2015-diusulkan-rp-269-juta-pengusaha-sempat-berat-hati

Jumat, 07 November 2014

NU, Nasionalisme dan Politik NU

Oleh Abdurrahman Wahid Oleh Abdurrahman Wahid Kenyataan politik di bawah Kenyataan politik di bawah kolonialisme Belanda kolonialisme Belanda menyadarkan aktivis gerakan menyadarkan aktivis gerakan Islam dan gerakan nasionalis Islam dan gerakan nasionalis sebelum masa kemerdekaan. sebelum masa kemerdekaan. Dari kesadaran itulah lahir Dari kesadaran itulah lahir berbagai gerakan Islam, seperti berbagai gerakan Islam, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Walaupun Walaupun ‘berbaju’ gerakan kultural, tapi lingkup pembahasan di ‘berbaju’ gerakan kultural, tapi lingkup pembahasan di kalangan mereka bersifat politis. Tidak heranlah jika para kalangan mereka bersifat politis. Tidak heranlah jika para tokoh mereka juga berwajah nasionalis. tokoh mereka juga berwajah nasionalis.

Dalam lingkungan gerakan-gerakan Islam di luar Indonesia Dalam lingkungan gerakan-gerakan Islam di luar Indonesia muncul orang-orang seperti Jamaluddin al-Afghani, yang muncul orang-orang seperti Jamaluddin al-Afghani, yang menyuarakan pentingnya arti kemerdekaan bagi kaum menyuarakan pentingnya arti kemerdekaan bagi kaum muslimin sendiri. Demikian juga halnya dengan berbagai muslimin sendiri. Demikian juga halnya dengan berbagai gerakan Islam di negeri kita waktu itu. Apa lagi ketika H.O.S. gerakan Islam di negeri kita waktu itu. Apa lagi ketika H.O.S. Tjokroaminoto di Surabaya mengambil menantu Soekarno di Tjokroaminoto di Surabaya mengambil menantu Soekarno di tahun dua puluhan. Soekarno yang waktu itu sudah “terbakar” tahun dua puluhan. Soekarno yang waktu itu sudah “terbakar” melihat nasib bangsa-bangsa terjajah, mulai mencari bentuk melihat nasib bangsa-bangsa terjajah, mulai mencari bentuk perjuangan politik untuk kemerdekaan bangsanya. perjuangan politik untuk kemerdekaan bangsanya.

Memang, dalam waktu sepuluh-dua puluh tahun baru tampak Memang, dalam waktu sepuluh-dua puluh tahun baru tampak hasilnya, tetapi bagaimanapun juga kiprah para pemuda itu hasilnya, tetapi bagaimanapun juga kiprah para pemuda itu menunjukkan arah yang jelas: menolak penjajahan dan menunjukkan arah yang jelas: menolak penjajahan dan menuntut kemerdekaan Kongres Pemuda 1928 nyata-nyata menuntut kemerdekaan Kongres Pemuda 1928 nyata-nyata menunjukkan hal itu. Ini sekaligus merupakan pantulan hasrat menunjukkan hal itu. Ini sekaligus merupakan pantulan hasrat kemerdekaan dari berbagai orang muda yang berasal dari kemerdekaan dari berbagai orang muda yang berasal dari berbagai daerah. Mereka mecita-citakanapa yang dikemudian berbagai daerah. Mereka mecita-citakanapa yang dikemudian dikenal sebagai Republik Indonesia. Mereka kemudian dikenal sebagai Republik Indonesia. Mereka kemudian memimpin pembentukan apa yang kemudian hari dikenal memimpin pembentukan apa yang kemudian hari dikenal dengan nama Bangsa Indonesia. dengan nama Bangsa Indonesia.

Dua raksasa di lingkungan gerakan-gerakan Islam yaitu Dua raksasa di lingkungan gerakan-gerakan Islam yaitu Muhammadiyah dan NU memimpin kesadaran berbangsa Muhammadiyah dan NU memimpin kesadaran berbangsa melalui jaringan pendidikan yang mereka buat. Walaupun melalui jaringan pendidikan yang mereka buat. Walaupun Muhamadiyah merintis pendidikan yang ‘lebih banyak’ Muhamadiyah merintis pendidikan yang ‘lebih banyak’ mengacu kepada hal-hal duniawi, seperti penguasaan mengacu kepada hal-hal duniawi, seperti penguasaan pengetahuan umum, dan NU mengacu kepada pengetahuan pengetahuan umum, dan NU mengacu kepada pengetahuan agama, namun keduanya sangat dipengaruhi oleh apa yang agama, namun keduanya sangat dipengaruhi oleh apa yang berkembang di lingkungan gerakan nasionalis. Nasionalisme berkembang di lingkungan gerakan nasionalis. Nasionalisme dalam arti menolak penjajahan, berarti juga pencarian jati diri dalam arti menolak penjajahan, berarti juga pencarian jati diri sejarah masa lampau negeri sendiri. sejarah masa lampau negeri sendiri.

Para pemuda mendapati bahwa sejarah masa lampau Para pemuda mendapati bahwa sejarah masa lampau kawasan ini juga menyajikan hal-hal lain di luar ideologi kawasan ini juga menyajikan hal-hal lain di luar ideologi nasionalisme, seperti pluralitas budaya dan rasa toleransi nasionalisme, seperti pluralitas budaya dan rasa toleransi yang tinggi antara berbagai budaya daerah. Pada waktu yang tinggi antara berbagai budaya daerah. Pada waktu bersamaan, di negeri lain muncul juga orang-orang seperti bersamaan, di negeri lain muncul juga orang-orang seperti Mahatma Gandhi, Jawaharlal Nehru dan Sun Yat Sen. Mahatma Gandhi, Jawaharlal Nehru dan Sun Yat Sen.

Sejak semula lahir juga di kalangan gerakan-gerakan Islam, Sejak semula lahir juga di kalangan gerakan-gerakan Islam, mereka yang tidak memperdulikan nasionalisme. Mereka mereka yang tidak memperdulikan nasionalisme. Mereka hanya mengutamakan perhatian kepada masalah-masalah hanya mengutamakan perhatian kepada masalah-masalah keislaman belaka. Mereka melihat kepada hal-hal yang keislaman belaka. Mereka melihat kepada hal-hal yang penting menyangkut kehidupan kaum muslimin belaka. Cukup penting menyangkut kehidupan kaum muslimin belaka. Cukup lama terjadi ‘pemisahan’ antara kedua pihak. Dan kedua-lama terjadi ‘pemisahan’ antara kedua pihak. Dan kedua-duanya mengambil sikap tidak memperdulikan keadaan satu duanya mengambil sikap tidak memperdulikan keadaan satu sama lain. Pembelaan Bung Karno di muka Pengadilan Negeri sama lain. Pembelaan Bung Karno di muka Pengadilan Negeri Bandung di tahun 1931, berjudul “Indonesia menggugat” Bandung di tahun 1931, berjudul “Indonesia menggugat” seperti hanya di baca kalangan nasionalis saja, dan tidak oleh seperti hanya di baca kalangan nasionalis saja, dan tidak oleh kalangan Islam. kalangan Islam.

Dalam keadaan seperti itu, rakyat kehilangan contoh-contoh Dalam keadaan seperti itu, rakyat kehilangan contoh-contoh mereka yang memberikan apresiasi terhadap perjuangan yang mereka yang memberikan apresiasi terhadap perjuangan yang dilakukan. Jadilah “perjuangan Islam” seolah-olah terpisah dilakukan. Jadilah “perjuangan Islam” seolah-olah terpisah dari gerakan nasionalisme. dari gerakan nasionalisme.

Hanya hubungan kekeluargaan antara H.O.S Tjokroaminoto Hanya hubungan kekeluargaan antara H.O.S Tjokroaminoto dan KH. M. Hasjim As’yari dari Tebu Ireng, Jombang saja, dan KH. M. Hasjim As’yari dari Tebu Ireng, Jombang saja, yang membuat persamaan itu hampir terlihat. KH. M. Hasjim yang membuat persamaan itu hampir terlihat. KH. M. Hasjim As’yari memang menyadari bahwa secara kultural, gerakan As’yari memang menyadari bahwa secara kultural, gerakan Islam dan nasionalis berbeda satu dari yang lain, tetapi dari Islam dan nasionalis berbeda satu dari yang lain, tetapi dari sudut ideologi berupa kebutuhan akan kemerdekaan, kita sudut ideologi berupa kebutuhan akan kemerdekaan, kita adalah satu bangsa. Di saat-saat menentukan seperti itu, apa adalah satu bangsa. Di saat-saat menentukan seperti itu, apa yang dipikirkannya itu lalu disebarkan kepada sanak keluarga yang dipikirkannya itu lalu disebarkan kepada sanak keluarga terdekat, dan kemudian kepada organisasi yang dipimpinnya: terdekat, dan kemudian kepada organisasi yang dipimpinnya: NU. NU.

Tentu saja hal ini tidak berlangsung secara mulus. Tentu saja hal ini tidak berlangsung secara mulus. Bagaimanapun juga, sikap seperti itu masih menjadi Bagaimanapun juga, sikap seperti itu masih menjadi pandangan minoritas. Tampak nyata ketika pandangan pandangan minoritas. Tampak nyata ketika pandangan integratif yang menyatukan agama dan cita-cita kemerdekaan integratif yang menyatukan agama dan cita-cita kemerdekaan itu dibawa ke dalam lingkungan NU. Namun, di kalangan itu dibawa ke dalam lingkungan NU. Namun, di kalangan generasi muda NU, pemikiran seperti itu sudah mulai dapat generasi muda NU, pemikiran seperti itu sudah mulai dapat diterima dengan baik. diterima dengan baik.

Dalam tahun-tahun menjelang Perang Dunia II KH. Mahfudz Dalam tahun-tahun menjelang Perang Dunia II KH. Mahfudz Sidiq umpamanya, mengemukakan prinsip perjuangan "khaira Sidiq umpamanya, mengemukakan prinsip perjuangan "khaira ummah” (umat yang baik), yang diambilkan dari ayat Al-ummah” (umat yang baik), yang diambilkan dari ayat Al-Qur’an: “Kalian adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan Qur’an: “Kalian adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan antara sesama manusia, karena kalian memerintahkan yang antara sesama manusia, karena kalian memerintahkan yang baik dan menolak yang tidak baik ( baik dan menolak yang tidak baik ( kuntum khaira ummah kuntum khaira ummah ukhrijat lin nās ta’mūrūna bil-ma`rūf wa tanhauna `anil-ukhrijat lin nās ta’mūrūna bil-ma`rūf wa tanhauna `anil-munkar munkar ). Pendapat ini dikemukakan, ketika ia dalam usia ). Pendapat ini dikemukakan, ketika ia dalam usia muda menjadi Ketua NU di tahun menjelang Perang Dunia II. muda menjadi Ketua NU di tahun menjelang Perang Dunia II. Istilah itu ia gunakan untuk menunjukkan pentingnya Istilah itu ia gunakan untuk menunjukkan pentingnya memperkuat posisi ekonomi-finansial warga NU sendiri memperkuat posisi ekonomi-finansial warga NU sendiri sebagai anggota gerakan Islam. Atau dapat dikatakan prinsip sebagai anggota gerakan Islam. Atau dapat dikatakan prinsip tersebut guna mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah tersebut guna mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), yang akhir-akhir ini menjadi lebih penting lagi. Jelas (UKM), yang akhir-akhir ini menjadi lebih penting lagi. Jelas dari gambaran itu, bahwa kalangan muda lebih memahami dari gambaran itu, bahwa kalangan muda lebih memahami konteks kebangsaan. Cukup menarik bukan. konteks kebangsaan. Cukup menarik bukan.

Sumber belum terlacak, Jakarta, 18 Maret 2007

Kamis, 06 November 2014

4 Fase atau Siklus Perkrmbangan Sebuah Blog


4 Fase atau Siklus Perkembangan Sebuah Blog

4 Fase atau Siklus Perkembangan Sebuah Blog - Apakakah anda pernah mendengar kisah para blogger yang mendulang puluhan, ratusan, hingga ribuan dollar setiap bulannya dari blog yang mereka kelola? Jangan-jangan salah satu alasan anda menjadi blogger karena inggin seperti mereka. Jika memang iya anda sudah berada di trek yang benar.

Tetapi apakah diantara anda juga banyak yang putus asa karena tidak juga mendapatkan dollar? Anda tidak perlu menyerah karena banyak sekali blogger yang seperti anda bahkan mereka tidak menyerah dan hasilnya mereka menjadi blogger yang sukses.

Tahukah anda bahwa orang-orang yang sukses dengan blog mereka masing-masing tidak membutuhkan waktu yang singkat untuk mendapatkan hal yang mereka inginkan? Setidaknya masing-masing dari blog mereka membutuhkan 4 fase atau siklus dalam perkembangannya. Inilah yang harus anda ketahui.

Berikut adalah 4 fase atau siklus perkembangan sebuah blog setelah dibuat yang harus anda ketahui

1. Fase Pendirian
Fase ini adalah fase yang di perlukan untuk membuat konten yang berkualitas (bermanfaat) dan fase dimana membentuk set up sebuah blog (Mendesain tampilan, mencari trafik, promosi blog, dll). Biasanya jumlah konten yang bermaanfaat bisa mencapai 50-100 artikel. Umumnya fase ini membutuhkan waktu sekitar 3-6 bulan dan fase inilah yang menjadi momok untuk blogger pemula karena kebanyakan blogger pemula yang gagal dalam fase ini, karena tidak sabar atau buru-buru menggunakan blognya untuk mencari uang.

2. Fase pertumbuhan trafik
Umumnya fase ini ditandai dengan meningkatnya trafik, komentar, pelanggan RSS, dan mulai bisa memperoleh penghasilan. Fokus yang harus dilakukan dalam fase ini adalah tetap terus menambah konten bermanfaat dan mencari backlink yang berkualitas. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapat backlink berkualitas salah satunya dengan menjadi blogger tamu diblog-blog terkenal atau artikel-artikel anda dibacklink oleh blog terkenal lainnya.  Fase pertumbuhan trafik ini biasanya membutuhkan waktu yang lama sekitar 6-12 bulan, dan cenderung lambat pertumbuhannya tetapi akan semakin konsisten.
Tips untuk fase ini:
  • Rencanakan mengirim 1 postingan blogger tamu tiap bulan pada blog-blog ternama.
  • Buatlah 1-2 artikel berkualitas (Pilar) setiap 1 minggu.

3. Fase Kematangan dan Monetisasi
Fase ini blog sudah memiliki hingga ribuan pengunjung setiap harinya atau trafik blog sudah mulai stabil dan ini adalah fase yang tepat untuk mulai menjadikan blog sebagi mesin uang (monetisasi), tinggal sesuaikan saja dengan bisnis yang akan anda cari, fase ini membutuhkan waktu 6-12 bulan.

4. Fase Pemeliharaan
Inilah fase yang sangat menyenangkan atau fase yang di rasakan semua blogger sukses, karena mereka tidak memerlukan kerja sekeras fase-fase sebelumnya. Dalam fase ini hanya melakukan pemeliharaan rutin untuk tetap eksis, waktu yang dibutuhkan tidak terbatas.

Sekarang berapakah umur blog anda? Jika blog anda belum memenuhi fase diatas maka belum saatnya anda menghasilkan uang dari blog anda. Intinya adalah menghasilkan uang dari blog anda memerlukan proses panjang bisa kita simpulkan tidak ada jalan pintas, jadi lalui fase-fase tersebut dengan tindakan yang benar dan sesuai dengan fase yang sedang berlangsung. Jadi nikmatilah fase yang sekarang sedang anda jalani.

Semoga pengetahuan diatas bisa menjadi motivasi anda untuk tetap konsisten dalam dunia blogging, semoga bermanfaat dan salam blogger.

Sumber : trikseosimple.blogspot.com